Tatkala azan subuh bergema,beduk kayu dipalu2,
ayah tanpa lelah terus ke muka pintu,meneriak pekik rumah kecilku,
gerun mendengar suara itu,gegas bangun...
kini jarang sekali ku dengari suara itu,
rindu pekikan insan bergelar ayah,melenting bukan kerna marah,
kerna sayang dan kasih kepada anaknya ini,
kecilku mmg degil,itu agaknya yg buat ayah melenting..
kini ak sudah hampir remaja,memang kerap aku melenting ke arah ayah,
namun ayah senyap berdiri sambil memandangku,senyum menggeleng kepala,
kata-kata ayah dulu bisa melenturkan rasa amarahku,tp kini ayah sudah tua,
manakan daya berjalan,inikan pula memarahi anaknya,
benar kata mak dulu,"makin besar kau,makin lain caranya"
sayang ayah,bukan sayang biasa,
sayang ibu membawa ke syurga,sayang ayah tiada nilainya,
kehilangan seseorang membuat kita merindu kehadirannya,
saat ayah bergelak ketawa,mesra anak2nya,membuat ak rindu,
insan itu yg bergelar ayah,yg pernah dulu ku maki,
yg pernah dulu ku ingkari,
tetapi sedikit pun ayah xambil hati,
"ayah paham anak2 ayah ni",sambil tersenyum..
~sya chenta ayah saya~
No comments:
Post a Comment